Indonesia is currently preparing for a transition in the energy sector, which requires significant amount of funding. Various initiatives have been introduced to fund just energy transition efforts in Indonesia, such as the Just Energy Transition Partnership (JETP) and the Energy Transition Mechanism (ETM). However, Indonesia realized that energy transition will need to be conducted both at the national level and the sub-national level. Aside from the technical elements, financing for a just energy transition also needs to include the justice-related elements, to minimize negative social and economic impacts.oC. Laporan tersebut juga menyatakan, pentingnya melakukan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), dengan melakukan transisi di sistem kelistrikan. Indonesia saat ini juga tengah mempersiapkan diri dalam melakukan transisi di sektor energi, yang tentunya memiliki kebutuhan pendanaan yang tidak sedikit. Beberapa inisiatif kemudian muncul untuk mendanai upaya-upaya transisi energi berkeadilan, khususnya di Indonesia, seperti _ _ _ _
Recognizing the significant role of financing to enable a just energy transition, particularly in Indonesia, the Indonesia Research Institute for Decarbonization (IRID) held a focus group discussion on "Financing Just Energy Transition in Indonesia" on October 26, 2023. Some key findings from the discussion can be clustered into financing energy transition at the national level and at the sub-national level.
Kebutuhan untuk melakukan transisi energi tentu saja tidak hanya berada di tingkat nasional, namun juga tingkat daerah. Studi yang dilakukan oleh Indonesia Research Institute for Decarbonization (IRID) dan Yayasan Pikul, misalnya, terkait kesiapan daerah dalam melakukan transisi energi berkeadilan di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui upaya dedieselisasi. Upaya melakukan transisi energi berkeadilan melalui dedieselisasi dapat dilakukan dengan mengganti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Namun, untuk mengembangkan energi terbarukan di wilayah seperti NTT, terdapat kebutuhan-kebutuhan baik sebelum instalasi, saat instalasi berlangsung, serta pasca instalasi, yang memerlukan pendanaan yang tidak sedikit. Bahkan, pendanaan yang saat ini ada, tidak semuanya dapat menutupi kebutuhan pendanaan tersebut, baik dalam alokasi pendanaan, maupun periode berlakunya pendanaan tersebut. Maka dari itu, memastikan pendanaan jangka panjang demi kelangsungan transisi energi yang memadai dan berkelanjutan, menjadi penting untuk dibicarakan.
Bagikan :