Salah satu inisiatif yang dihasilkan dari pertemuan tahunan Konferensi Para Pihak (_ atau COP) United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) ke-26 yang diselenggarakan pada tahun 2021 di Glasgow, lnggris, adalah _ atau JETP. JETP diusung oleh Pemerintah Perancis, Jerman, lnggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, yang tergabung dalam International Partners Group (IPG), bekerja sama dengan Afrika Selatan untuk membantu Afrika Selatan melakukan upaya dekarbonisasi dalam konteks kebijakan iklim domestik, serta mendukung transisi ekonomi Afrika Selatan ke sumber energi yang lebih bersih. Salah satu fitur utama dalam JETP adalah penekanan pada transisi yang berkeadilan di dalam rencana investasi serta pendanaannya.
Afrika Selatan menjadi salah satu negara yang tengah berupaya melakukan transisi secara berkeadilan, atau yang dikenal juga sebagai just transition. Upaya tersebut dilatar belakangi oleh ketergantungan Afrika Selatan terhadap energi fosil, dalam hal ini batu bara, untuk pembangkit listrik sehingga Afrika SeIatan menghasilkan emisi GRK yang tinggi.
Afrika Selatan menyatakan, inti dari aksi-aksi iklim yang akan dilakukan sebagaimana tercantum dalam NOC, akan berkiblat pada konsep transisi berkeadilan. Walau demikian, Afrika Selatan juga menyadari bahwa di dalam implementasinya, diperlukan kerja sama internasional serta dukungan solidaritas yang konkret.
Policy brief ini akan membahas mengenai upaya Afrika Selatan yang menjadi negara pertama yang melaksanakan JETP, sehingga JETP ini daat menjadi model yang dapat direplikasi di negara-negara berkembang lainnya. Selain itu akan dibahas juga mengenai pentingnya kolaborasi para para pemangku kepentingan karena pendekatan “one size fits all” tidak dapat diterapkan dalam JETP, serta elemen penting apa saja yang harus ada demi mendukung terlaksananya JETP dengan baik.
Bagikan :